1.Hakikat dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan
sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan
demikian ilmu sosial dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan
sosial. Sedangkan budaya dasar sendiri adalah pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada di masyarakat
Konsep-konsep sosial
Individu, keluarga, dan masyarakat
2.Ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah berkehidupan
masyarakat
Dengan mempelajari ilmu sosial dasar untuk membantu
meningkatkan kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah di
sekitarnya.
3.Pengertian tujuan ilmu sosial dasar dan budaya dasar
Usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran dalam
menghadapi lingkungan sosial dapat di tingkat
kan.Ilmu budaya dasar sendiri
untuk memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya.
4.Perbedaan ISD dengan budaya dasar
Ilmu sosial dasar mempelajari pola perilaku masyarakat
sedangkan budaya dasar sendiri untuk menambah wawasan nilai-nilai budaya itu
sendiri.
5.Ilmu sosial budaya dasar sebagai alternatif pemecahan
masalah sosial budaya
Dengan mempelajari ilmu sosial budaya dasar kita juga dapat
melakukan pemecahan masalah sosial budaya yang terjadi di sekitar kita,
dikarenakan di dalam diri kita sudah mengenal nilai-nilai tersebut.
II. PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
1. Perkembangan penduduk dunia
Populasi dunia adalah populasi manusia di planet bumi,
menurut biro sensus Amerika Serikat populasi dunia telah mengalami pertumbuhan
berkelanjutan sejak akhir Black Death sekitar tahun 1400. Tingkat tertinggi
dunia meningkat di atas 1,8% per-tahun terlihat singkat selama tahun 1950.
Kelahiran tahunan telah mengurangi hingga 140 juta sejak puncaknya pada 173
juta di akhir 1990-an, dan diharapkan untuk tetap konstan, sedangkan jumlah
kematian 57 juta per-tahun dan diharapkan meningkat 90 juta per-tahun pada
tahun 2050. Asia menyumbang lebih dari 60% dari populasi dunia dengan hampir
3,8 miliar orang. China dan india sama-sama memiliki sekitar 40 persen dari
populasi dunia. Afrika berikut dengan 1 miliar orang, 14% dari populasi dunia,
731 juta orang Eropa membentuk 11% dari populasi dunia, Amerika Utara adalah
rumah dari 514 juta (8%), Amerika Selatan 371 juta (5,3%), dan Australia untuk
21 juta (0,3%).
2. Penggandaan penduduk dunia
Waktu penggandaan adalah periode waktu yang diperlukan untuk
kuantitas untuk ganda dalam ukuran atau nilai. Waktu penggandaan adalah satuan
karakteristik (unit alami skala) untuk persamaan pertumbuhan eksponensial, dan
bercakap-cakap untuk peluruhan eksponensial adalah setengah kehidupan.
Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil
kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan
hiperbolik di atas. Namun tidak mungkin ada penggandaan lain dalam abad ini.
3. Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan
sosial
Bumi mengalami kenaikan pesat baru-baru ini dalam populasi
manusia dalam dua abad terakhir, telah menyuarakan keprihatinan bahwa manusia
mengalami overpopulate bumi. Konsesus ilmiah adalah bahwa ekspansi populasi
saat ini dan atas peningkatan penggunaan sumber daya terkait dengan ancaman
ekosistem, dan akan menyebabkan masalah lingkungan seperti meningkatnya kadar
karbon dioksida atmosfer, pemanasan global, dan polusi yang di perburuk oleh
ekspansi populasi.
4. Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan
kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang
erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan
penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke
masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
III. INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. Pertumbuhan individu
- Pengertian individu, berasal dari kata latin
"Individiuum" artinya "yang tak terbagi". Jadi, merupakan
suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiatnya dengan
kehidupan jiwanya yang majemuk. Jadi individu itu sendiri adalah adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
- Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang
lebih maju dan dewasa, pertumbuhan ini biasanya disebut dengan istilah proses.
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan
pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah
bagian-bagian yang lebih dahulu sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Dapat
dirumuskan suatu proses asosiasi adalah perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca
indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam keadaan batin
sendiri yang menimbulkan reflexionis.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
> Keturunan
> Kesehatan
> Makanan dan kebiasaan makanan
> Good health
> Penyakit
2. Fungsi keluarga
- Pengertian fungsi keluarga adalah , menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu.
- Macam-macam fungsi keluarga :
> Fungsi pendidikan
> Fungsi sosialisasi anak
> Fungsi perlindungan
> Fungsi perasaan
> Fungsi religius
> Fungsi ekonomis
> Fungsi rekreatif
> Fungsi biologis
> Memberikan kasih sayang
- Individu keluarga dan masyarakat
Peraturan keluarga, Peraturan yang dibuat oleh
individu-individu dalam keluarga yang sudah di musyarawarahkan bersama.
Golongan Masyarakat :
Terdapat dua golongan masyarakat yaitu masyarakat desa dan
kota.
Perbedaan antara masyarakat industri dengan non industri :
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional
atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih
akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan
pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar
rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun
tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan
tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu,
sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur
atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas
dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di
flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh
kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat
buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian
resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group)
atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi
(informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi
(informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok
resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai
pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu
sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi
hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi
(W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan,
atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak
resmi
Masyarakat industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai
dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya.
Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang
sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua
eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok
masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut,
tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja
secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian
semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu.
Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi
yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan
bertambahnya individualisme.
3. Hubungan antara individu keluarga dan masyarakat
- Makna individu, makhluk yang tidak dapat di bagi dua dan
tidak dapat di pisah-pisahkan antara jiwa dan raga.
- Makna masyarakat, jaringan penghubung antara berbagai
individu. Masyarakat digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara.
- Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat, adalah
aspek sosial yang tidak dapat dipisahkan, keempatnya mempunyai keterkaitan yang
sangat erat. Tidak akan pernah ada masyarakat dan keluarga bila tidak ada
individu, sementara di pihak lain individu membutuhkan keluarga dan masyarakat,
yaitu media dimana individu untuk mengekspresikan aspek sosialnya.
4. Urbanisasi
Pengertian urbanisasi, merupakan suatu proses perubahan dari
desa ke kota yang meliputi wilayah / daerah beserta masyarakat di dalamnya dan
dipengaruhi oleh aspek-aspek fisi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi
masyarakat.
Proses terjadinya :
- Faktor pendorong, kota mempunyai daya tarik, keadaan di
pihak lain tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi
tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong timbulnya urbanisasi faktor
pendorong yang di maksud adalah :
> keadaan desa yang pada umumnya mempunyai kehidupan yang
statis
> keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
> lapangan kerja yang hampir tidak ada
> pendapatan yang rendah
> keamanan yang kurang
> adat istiadat yang ketat
> kurang fasilitas pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentar lah yang baik, dan mengkritik dengan santun.